·
Dalam ilmu
ekonomi,Pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh
seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir
periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total
kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode.
·
Dalam ilmu
akuntansi,Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi (selama
periode) yang timbul dalam rangka kegiatan usaha dari suatu badan bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan
meningkatkan kontribusi dari ekuitas peserta.. Pendapatan harus diukur pada
nilai wajar dengan pertimbangan diterimanya piutang.
· Secara umum,Pendapatan
adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya,kebanyakan
dari penjualan barang/jasa kepada pelanggan. Bagi investor pendapatan kurang
penting dibandingkan keuntungan ,yang merupakan jumlah uang yang diterima
setelah dikurangi pengeluaran.
Kriteria
pengakuan pendapatan.
Pengakuan sebagai pencatatan suatu
item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Pengakuan itu termasuk penggambaran
suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam jumlahnya, dimana jumlah mencakup
angka-angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Empat kriteria
mendasar yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui adalah :
- Definsi item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
- Item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur.
- Relevansi informasi mengenai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan.
- Reliabilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar dapat diuji, dan netral.
Pengakuan pendapatan
Pendapatan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi tertentu. Menurut PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan.
Pendapatan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi tertentu. Menurut PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan.
Berbagai macam bentuk ratio antar
perkiraan di laporan rugi laba sehubungan dengan analisis perubahan pendapatan
Setiap perusahaan dalam menjalankan
aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu membutuhkan modal kerja (working
capital). Modal kerja ini misalnya digunakan untuk membayar upah buruh, gaji
pegawai, membeli bahan mentah, membayar persekot dan pengeluaran-pengeluaran
lainnya yang gunanya untuk membiayai operasi perusahaan. Untuk mendapatkan gambaran
mengenai pengertian dari modal kerja disini peneliti kemukakan beberapa
pendapat :
a. James
C Van Harne (1997:214) menyatakan, bahwa “Modal kerja adalah aktiva lancar
dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi perusahaan
dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan”
b. J.
Fred Weston Eugene F. Brigham (1991:157), menyatakan bahwa “Modal kerja adalah
investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan
persediaan”.
c. Bambang Riyanto (1995:7),
mengemukakan 3 (tiga) konsep pengertian modal kerja yaitu :
1. Konsep
kuantitatif. Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah
jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
2. Konsep
kualitatif. Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working
capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi
para kreditur jangka pendek )
3. Konsep
fungsional. Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan
laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income. Dari
uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja adalah harta
yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha
atau membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain
dengan tujuan memperoleh laba yang optimal.