Rabu, 10 November 2010

BASIS DATA

BASIS DATA-RELASI BASIS DATA

Langkah yang harus dilakukan desainer setelah menentukan entitas dasar yang akan digunakan dalam lingkungan basisdata, adalah menentukan hubungan antar entitas tersebut. Ada tiga tipe hubungan yang bisa digunakan One to One,One to many, Many to many.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat hubungan data adalah hubungan yang disimpan dalam basisdata merupakan hubungan antara entitas dan instansinya. Sebagai contoh dalam kasus pelanggan, entitas pelanggan memiliki kemungkinan relasi dengan instansi item pesanan. Tetapi dalam membuat relasi kita tidak boleh memaksakan menghubungkan sebuah entitas dengan instansi tertentu.

One-to-One Relationship
Relasi ini memiliki system kerja hanya ada satu hubungan antara satu entitas dan satu instansi. Yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan hanya satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.
Sistem relasi ini sangat jarang digunakan di dalam bisnis. Karena system ini tidak dapat menangani berbagai fakta yang sering terjadi dalam bisnis. Relasi ini hanya mungkin digunakan untuk membuat basisdata pada hal-hal yang simple saja.

One-to-Many Relationship
Relasi ini memiliki system kerja dimana setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.


BASIS DATA-Normalisasi Basis Data

I. Normalisasi
- Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
- Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
- Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
- Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) (-akan dijelaskan kemudian-)

- Jika kriteria BCNF tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).

II. Tabel Universal
Tabel Universal (Universal / Star Table) --> sebuah tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan, bukan merupakan tabel yang baik.

III. Bentuk-bentuk Normal
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)
- Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.
- Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)

2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)
- Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key
- Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key)
- Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan

3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya.

4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
- Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X ? Y maka X adalah super key
- tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi
- Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X --> A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.

5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
- Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute
- Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies

6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
- Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
- Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula


BASIS DATA-ENTITAS DAN DATA RELATIONSHIP

Pengguna dari database menginginkan adanya suatu ketentuan tentang hubungan data itu. Sebuah software menyebutnya database management system (DBMS) kemudian diartikan antara keinginan pengguna dan keadaan penyimpanan data.

Cara yang umum digunakan ketika kita menyatakan data relationship ke dalam DBMS dinamakan model data. Hubungan model data adalah seperti struktur yang biasa. Bagaimanapun, keterhubungan yang mendasari dalam database tergantung pada model data dan DBMS yang digunakan. Sebelum mendesain basis data, perlu adanya identifikasi hubungan antar data.

1. ENTITAS DAN ATRIBUTNYA
Entitas merupakan sesuatu yang berhubungan dengan penyimpanan data. Entitas mempunyai sebuah data yang beratribut. Ketika kita melambangkan entitas di dalam basis data, sesungguhnya hanya atributnya yang disimpan.

2. PENGIDENTIFIKASIAN ENTITAS
Tujan dari pengambilan data yang menggambarkan sebuah entitas ke dalam basis data adalah mendapatkan kembali data sebelumnya. Artinya, kita harus dapat membedakan satu entitas dengan yang lainnya sehingga kita yakin bahwa kita mendapatkan entitas yang kita inginkan. Kita lakukan ini untuk memastikan entitas mempunyai nilai yang membedakan dengna yang lainnya di dalam basis data.
Sebagai contoh, Laser Only mempunyai 2 pelanggan, John Smith. Jika pegawai mencari barang yang dipesan oleh John Smith, John Smith yang mana yang akan muncul dalam DBMS? Di dalamnya, akan muncul keduanya. Karena tidak ada yang membedakan antara 2 pelanggan itu dan hasil dari query itu tidak akurat.
Laser Only mencari solusi dengan membuat nomor unik untuk pelanggan. Ini tentu saja solusi yang biasa untuk mengidentifikasi entitas dimana tidak ada yang mengusulkan identifikasi yang sederhana untuk data itu sendiri.
Solusi yang lain untuk membedakan pelanggan pertama dan kedua adalah dengan membedakan nomor telepon. Dengan menggabungkan kolom-kolom dari data-data pelanggan, akan memudahkan untuk mengenali pelanggan. Tetapi, bagaimanapun ada 2 kekurangan untuk hal itu. Pertama, data pengenal panjang dan janggal. Ini memungkinkan untuk terjadi kesalahan ketikan memasukkan data pelanggan. Kedua, jika nomor telepon pelanggan beriubah, makan pengenal ini juga harus diganti. Seperti yang sudah dibaca pada bab 1, mengganti pengenal entitas akan menjadikan masalah yang serius pada database.
Beberapa entitas, seperti faktur, dibuat dengan pengenal alami (nomor faktur). Kita memberikan nomor lain kepada pelanggan yang lain, terutama catatan, orang, tempat, dan benda. Masih memerlukan penggabungan identifikasi yang lain.
Ketika toko kita adalah contoh entitas dalam database, kita ingin memastikan DBMS dengan contoh baru yang mempunyai pengenal sendiri. Ini adalah contoh ketidakleluasaan pada database, aturan dimana data harus ada di dalamnya. Pelaksanaan aturan database membantu kita untuk membuat data yang konsisten dan akurat.


BASIS DATA-DESAIN BASIS DATA

A. Definisi Basis Data
- Kumpulan informasi
- Obyek terstruktur berisi data dan metadata
- Data: informasi aktual yang tersimpan dalam Database contoh:namapelanggan,hargabarangdll.
- Metadata=definisi tabel : kolom, ukuran kolom dan tipe data.
- Himpunan Kelompok Data (Arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
- Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redundensi) yang tidak perlu.
- Kumpulan File/Table/Arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpan Elektronik.

B. Tujuan Dibangunnya Basis Data
- Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
- Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
- Keakuratan (Accuracy)
- Ketersediaan (Avaiability)
- Kelengkapan (Completeness)
- Keamanan (Security)
- Kebersamaan pemakai (Shareability)

C. Operasi Dasar Basis Data
- Pembuatan Basis Data (Create Database)
- Penghapusan Basis Data (Drop Database)
- Pembuatan File/Table baru ke suatu basis data (Create Table)
- Penghapusan File/Table dari suatu basis data (Drop Table)
- Penambahan data baru ke suatu file/table di sebuah basis data (insert)
- Pengambilan data dari sebuah file/table (Retrieve/Search)
- Pengubahan data dari sebuah file/table (Update)
- Penghapusan data dari sebuah file/table (Delete)

D. Definisi Pemodelan Database
- Menjelaskan bagaimana sebuah himpunan informasi disusun dan diatur dalam sebuah komputer
- Tujuannya agar data lebih mudah diambil kembali (retrieve) dan diubah

E. File Systems
- Tidak ada teknik pemodelan
- data base disimpan dalam “flat file” = simple text file yang tidak terstruktur
- Perlu algoritma khusus untuk pencarian data, relasi dan validasi

F. Hierarchical Database Model
- Mirip struktur pohon
- Terdapat Child dan Parent Table
- Child tergantung penuh dengan Parent
- one-to-many relationships

G. Network Database Model
- Child table bisa memiliki lebih dari 1 parent
- Struktur tabel mirip jaringan
- many-to-many relationships

H. Relational Model
- Setiap tabel bisa diakses langsung (without access all parrent)
- Bisa dihubungkan tanpa melihat hierarki

I. Object Database Model
- Struktur 3 dimensi sehingga data bisa diambil dengan mudah
- Jelek jika mengambil lebih dari satu data 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar